OSTEOPOROSIS
I.
Definisi
Osteoporosis berasal dari bahasa Yunani,
Osteo yang berarti tulang, dan porosis berarti lubang, sehingga Osteoporosis di
definisikan sebagai tulang yang berlubang.
Suatu keadaan dimana tulang menjadi
keropos, tanpa mengubah bentuk atau struktur tulang, namun daerah dalam tulang
menjadi berlubang-lubang sehingga mudah patah.
II.
Epidemiologi
-
Dapat menyerang laki-laki dan perempuan
-
1 dari 3 wanita dan 1 dari 12 pria
diatas umur 50 tahun akan menderita osteoporosis.
III.
Faktor Resiko
a. Faktor
yang tidak dapat dikendalikan
1. Jenis
Kelamin
Wanita lebih besar
resikonya daripada pria, ini karena pengaruh hormone estrogen yang mulai
menurun dalam tubuh sejak usia 35 tahun.
2. Usia
Semakin tua, resiko
osteoporosis semakin besar, karena secara alamiah tulang semakin rapuh sejalan
dengan bertambahnya usia. Pada usia lanjut terjadi penurunan kemampuan tubuh
untuk menyerap kalsium.
3. Ras
Kulit putih memiliki
resiko lebih tinggi disbanding dengan kulit hitam. Ras kulit hitam memiliki
massa tulang lebih padat, otot lebih besar sehingga tekanan pada tulang pun
semakin besar, dan kadar estrogen lebih tinggi.
4. Riwayat
Keluarga
5. Menopause
Pada wanita yang sudah
menopause kadar estrogen menurun atau menghilang karena tubuh tidak lagi
memproduksi sehingga kepadatan tulang mulai berkurang dan terjadi pengeroposan
tulang dan tulang mudah patah.
b. Faktor
yang dapat dikendalikan
1. Aktivitas
fisik
Akibat kurang gerak
atau kurang aktivitas dapat menyebabkan otot-otot tidak terlatih dan kendor
sehingga mempercepat penurunan kekuatan tulang.
2. Kurang
kalsium
Kalsium penting dalam
pembentukan tulang. Apabila tubuh kekurangan kalsium, maka tubuh akan mengambil
kalsium dari tulang dan bagian tubuh lainnya sehingga tulang menjadi rapuh.
3. Merokok
Wanita perokok, kadar
estrogen lebih rendah dan akan mengalami menopause 5 tahun lebih cepat.
Kandungan nikotin dalam
rokok akan memberikan pengaruh buruk dalam penyerapan dan penggunaan kalsium
sehingga pengeroposan tulang terjadi lebih cepat.
4. Alkohol
Konsumsi alkohol berlebihan
akan mengakibatkan luka pada lambung sehingga terjadi perdarahan, tubuh
kehilangan kalsium yang ada dalam darah, sehingga terjadi penurunan massa
tulang.
5. Soft
drink
Soft drink mengandung
fosfor dan kafein. Fosfor akan mengikat kalsium dan membawanya keluar dari
tulang. Kafein akan meningkatkan pembuangan kalsium melalui urin.
6. Stress
Stress akan
meningkatkan produksi hormone stress (kortisol) yang diproduksi oleh kelenjar
adrenal, sehingga meningkatkan pelepasan kalsium ke dalam peredaran darah dan
mengakibatkan tulang menjadi rapuh.
IV.
Manifestasi klinis
Osteoporosis disebut “silent
disease” karena kehilangan tulang tanpa gejala.
Tanda-tandanya adalah:
1. Tinggi
badan berkurang
2. Bungkuk/bentuk
tubuh berubah
3. Patah
tulang
4. Nyeri
apabila ada patah tulang
V.
Pencegahan
Sebaiknya dilakukan
pada usia muda:
1. Asupan
kalsium cukup
Konsumsi kalsium setiap
hari, dosis usia produktif 1000mg kalsium per hari, usia lanjut 1200mg per
hari.
Kalsium dapat terpenuhi
dari makanan sehari-hari seperti brokoli, tempe, tahu, keju dan
kacang-kacangan.
2. Sinar
matahari
UVB membantu tubuh
menghasilkan vitamin D yang dibutuhkan tubuh dalam pembentukan massa tulang. Berjemurlah
dibawah sinar matahari pagi selama 20-30 menit, 3 kali semingu pada jam
<09.00 pagi atau sore hari setelah jam 16.00.
3. Olahraga
Senam aerobik, berjalan
kaki dengan teratur merupakan upaya pencegahan yang paling penting yang berfungsi
sebagai beban yang dapat meningkatkan kepadatan tulang.
4. Hindari
rokok dan alkohol
5. Deteksi
dini osteoporosis