-
Vulnus
contussium ( luka memar)
-
Vulnus
traumaticum
-
Vulnus
excoriatio (luka lecet)
-
Vulnus
scissum / incisivum (luka sayat) à tepi luka tajam & rata
-
Vulnus laceratum (luka robek) à tepi luka tidak rata
-
Vulnus
ictum (luka tusuk)
- Vulnus penetrans à bila mengenai abdomen dan thorax (V.
penetrans abdominis, V. penetrans torakalis)
-
Vulnus
caesum (luka potong)
-
Vulnus
sclopectorum (luka tembak)
-
Vulnus morsum (luka gigitan binatang)
Hematoma : Perdarahan di bawah
kulit
Contusio : Luka memar
Abrasio : Kerusakan terjadi
pada lapisan superficial kulit luka kecil.
Avulsi : Sebagian
jaringan hilang
Degloving : Sebagian jaringan
terangkat
Bone expose : Tulang kelihatan
Diastase : Luka menganga
(tepi saling melebar)
Proses
penyembuhan luka :
- Fase inflamasi à s/d 5 hari (Gambar 1)
- Fase profiferasi à s/d akhir minggu ke 3 (Gambar 2,3,4)
- Fase penyudahan à berbulan-bulan (Gambar 5)
|
|
|
|
|
Perawatan luka paling baik dikerjakan dalam 6 – 8
jam sesudah terjadi kejadian (Golden Period)
Prinsip penanganan kalau ada avulsi dan bone expose
:
à tulang harus ditutup, tidak
boleh kelihatan.
Dalam menutup luka perlu diikuti
prinsip Halsted, yaitu :
- Asepsis
- Gentleness
- Hemostatis
- Adequate blood supply
- No tension
- Carefull approximation
- Obliteration of dead space
Sterilisasi : tindakan
untuk membuat suatu alat / bahan menjadi bebas hama
Asepsis : keadaan bebas hama / bakteri
Antisepsis :
tindakan untuk membebas hamakan suatu bahan, alat ataupun ruangan terhadap bakteri/ kuman patogen
untuk mencegah sepsis
Sepsis : suatu keadaan masuknya bakteri ke dalam
aliran darah