Indikasi : - Penderita dengan retensi urin (striktura
uretra, batu uretra, BPH yang
besar)
- Neurogenik bladder
Macam
– macam drainage urin supra pubik : -
Pungsi supra pubik
- Sistostomi trokar
- Sistostomi terbuka
SISTOSTOMI TERBUKA
* Penderita diletakkan dengan
posisi terlentang biasa.
* Kadang diperlukan
tambahan pengangkat sakrum (menambah beberapa bantal di bawah sakrum atau
seluruh tungkai diletakkan rendah ) terutama dalam hal diperlukan kemudahan
mencapai ruangan (rongga) retropubik.
* Kulit perut bawah sampai
dasar penis, pelipatan paha kanan dan kiri didesinfeksi dengan larutan betadine
2 -3 kali.
* Lapangan operasi
dipersempit dengan doek steril
* Dilakukan penyuntikan
anestesi lokal
* Irisan yang digunakan
disini adalah di garis media tegak lurus
ke atas sampai dibawah pusat. Disamping ini masih ada bentuk irisan yang lain,
yaitu irisan transversal menurut cherney.
* Irisan ini dimulai dari
kulit yng diperdalam terus – menerus sampai lapisan sub kutan, fascia dari musculus
rektus yang digaris tengah, dinamakan : linea alba
* Dilakukan penyisihan
lipatan peritoneum diatas buli- buli ke atas
* Bila buli – buli penuh,
lipatan peritoneum sudah terdorong ke atas. Kedudukan ini dipertahankan dengan
meletakkan kasa basah diatasnya dan menarik ke atas (pakai refraktor)
* Buli – buli dikenal
karena banyak pembuluh vena yang berjalan sebagian besar vertikal.
* Dinding buli – buli
disanggah oleh dua buah jahitan yang diletakkan disisi kiri dan kanan dan dinding
buli – buli sebelah depan (dapat pula digunakan klem dari Allis).
* Untuk meyakinkan dapat
dilakukan punksi buli-buli. Bila ternyata air seni yang keluar melalui tempat
punksi tersebut diperlebar dengan membuat irisan tempat di titik punksi tadi
dan selanjutnya diperlebar dengan menggunakan klem dari pean.
* Setelah dilakukan eksplorasi
dan buli – buli dimasukkan kateter ukuran 20-24
* Luka buli – buli ditutup
kembali dengan melakukan satu lapis jahitan benang chrom catgut 2.0
* Bila diperlukan diversi
suprapubik untuk jangka waktu lama, maka dinding buli -buli digantungkan di dinding
perut dengan jalan menjahit dinding buli-buli pada otot rektus kanan dan kiri.
* Luka operasi ditutup /
dijahit lapis demi lapis
* Otot dengan catgut chromic,
fascia dengan catgut chromic, lemak dengan catgut plain, kulit dengan sutra
Untuk mencegah terlepasnya kateter, maka selain
balon kateter dikembangkan, juga dilakukan penjahitan fiksasi kateter dengan
kulit.